Kebanyakan dari saudara kita saat ini jika disebut kata Bid’ah mereka akan merasa alergi dan tidak sedikit pula yang tersinggung atau marah.
Sedikit- sedikit bid’ah, terus kita ini mau gimana?
Ini gak boleh, itu gak boleh kok Islam susah banget sih?
Kalo gitu kita naek Onta saja sekalian seperti jaman Rasululloh dulu.
Begitu ungkapan mereka yang tidak mengerti pemahaman Bid’ah yang sebenarnya. Padahal setan lebih suka orang melaksanakan bid’ah daripada maksiat. Karena orang yang melaksanakan maksiat dihatinya akan timbul sebuah penolakan atau keinginan untuk bertobat dan dia mengetahui bahwa kemaksiatan yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Namun orang yang melakukan Bid’ah justru merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah ibadah atau kebaikan yang akan mendapat ganjaran pahala di sisi Allah. PAdahal Rasululloh bersabda: “Barang Siapa yang melaksanakan amalan yang tidak ada padanya perintahnya kami maka dia tertolak.” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabulloh. Sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad. Seburuk-buruk perkara adalah hal baru yang di ada-adakan dan setiap hal baru adalah sesat.” (HR. Muslim)
An-Nasa’I menambahkan : Dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di Neraka.
APA ITU BID’AH?
Secara bahasa Bid’ah berarti “Sesuatu yang Baru (yang tidak ada di zaman Rasululloh) seperti mobil, Tv, HP, dll.
Hal inilah yang sering menjadi ungkapan atas kekesalan kebanyakan orang untuk menyudutkan makna Bid’ah seperti ungkapan diatas.
Hukum dari Bid’ah ini adalah tergantung peruntukannya. Jika dilaksnakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan tidak mengandung keharaman maka hukumnya adalah mubah atau halal. Begitu pula sebaliknya.
Adapun secara Syar’i Bid’ah artinya Mengada-ada atau membuat sesuatu (ibadah) yang baru, atau melaksanakan ibadah yang tidak pernah dikerjakan, contohkan atau diucapkan oleh RAsululloh SAW dan para sahabatnya.
Contohnya: Tahlilan, MAulidan, Yasinan, Peringata Isra’ Mi’raj dll
Hukum dari perkara ini adalah haram seperti hadist di atas.
IMPLIKASI BID’AH
Ah masa’ ibadah di bilang sesat? Ini kan baik!
Sesungguhnya baik dalam Islam itu standarnya bukan pandangan manusia tetapi Al-Qur’an dan Assunnah. Jika kita tetap ngotot melakukan Bid’ah sesungguhnya kita telah melecehkan Rasululloh SAW. Sbb:
1. Kita menuduh Rasululloh bodoh, karena ada amalan yang baik namun tidak diajarkan kepada umatnya. Apa kita lebih pintar dari RAsululloh?
2. Kita menuduh Rasululloh berkhianat, karena Rasululloh telah bersabda bahwa Islam telah sempurna, kenyataannya ada amalan yang masih belum diajarkan kepada umanya.
3. Kita menuduh Rasululloh berbohong. Ternyata masih ada tuh amalan yang belum diajarkan.
Saya yakin anda tidak bermaksud demikian dan saya yakin anda semua masih mencintai Rasulloh. Tapi wujud cinta kita pada RAsululloh tentu saja ada standarnya dong! Yaitu Alqur’an dan Sunnah.
So….masih beranikah anda melakukan Bid’ah?
Wallahu a’lam
Mau mengenal Islam lebih dalam? Silahkan download kajiannya..